KETERAMPILAN MEMBACA
MURDILAWATI
D1B016055
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
atas rahmat dan karunia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Atas
kemudahan dari-Nya. Makalah yang berjudul “KETERAMPILAN MEMBACA” dapat
diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai pelengkap tugas
dan mempunyai tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya
serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar memiliki kepribadian yang
lebih baik di masa yang akan mendatang dan bisa sebagai bahan acuan.
Seperti kata
pepatah, “Tak ada gading yang tak retak” begitu pula karya tulis yang
telah diselesaikan dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Oleh karena itu
saran serta kritik sangat dibutuhkan agar dimasa yang akan datang dapat
menyempurnakan makalah ini atau dapat menjadikannya lebih baik dari sekarang.
Jambi, Oktober 2016
PENULIS
i
KETERAMPILAN MEMBACA
MURDILAWATI
D1B016055
Makalah Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Makalah
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHA...........................................................................................ii
DAFTAR
ISI..................................................................................................................iii
PENDAHULUAN
I........................................................................................................1
1.1
LATAR
BELAKANG........................................................................................1
1.2
RUMUSAN
MASALAH...................................................................................2
1.3
MANFAAT
PEMBUATAN MAKALAH..........................................................2
1.4
TUJUAN............................................................................................................7
PEMBAHASAN
II.........................................................................................................3
2.1 DEFINISI
MEMBACA......................................................................................3
2.2 TUJUAN MEMBACA.......................................................................................3
2.3 JENIS-JENIS MEMBACA................................................................................5
2.4 MEMBACA SEBAGAI SEBUAH PROSES....................................................9
2.5 FUNGSI MEMBACA.......................................................................................11
PENUTUP
III................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................13
3..2 SARAN.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 1.1 LATAR BELAKANG
Membaca
merupakan suatu keterampilan yang pemilikan keterampilannya memerlukan suatu
latihan yang intensif dan berkesinambungan.
Membaca pada hakikatnya adalah suatu
yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan,
tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan
metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan
simbol tulisan(huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berfikir
membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi,
membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau
bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan
suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata
secara individual akan dapat diketahui.
Secara linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan
sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan
penyandian. Sebuah aspek pmbacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis
dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunti
yang bermakna.
1.2
1.2 RUMUSAN MASALAH
a) Apakah
yang dimaksud dengan membaca ?
b) Apakah
tujuan membaca ?
c) Apa
saja jenis-jenis membaca ?
d) Apakah
yang dimaksud dengan membaca sebagai sebuah proses ?
e) Apa
saja fungsi-fungsi membaca ?
1.3 1.3
TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah agar pembaca dapat mengetahui pengertian dari membaca, tujuan dari
membaca, jenis-jenis membaca, membaca sebagai sebuah proses serta fungsi-fungsi
membaca.
1.4
1.4 MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH
Hasil makalah ini diharapkan dapat
menjadi bahan referensi, khususnya yang berminat pada ilmu bahasa. Penulis
berharap dengan ada makalah ini, pembaca dapat menambah wawasan yang lebih luas
tentang bidang membaca serta diharapkan dapat menambah minat baca para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
MEMBACA
Membaca
dalam arti sederhana adalah menyuarakan huruf atau deretan huruf yang berupa
kata atau kalimat. Adapun hakikat membaca adalah melihat tulisan dan
menyuarakan atau tidak bersuara (dalam hati) serta mengerti isi tulisannya.
Membaca
merupakan suatu keterampilan yang pemilikan keterampilannya memerlukan suatu
latihan yang intensif dan berkesinambungan (Akhmad Slamet Harjasujana, 1997 :
103)
Tambubulon
(1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental
untuk menemukan makna dari tulisan walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses
pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik karena bagian – bagian tubuh
khususnya mata yang melakukan, dikatakan kegiatan mental karena bagian – bagian
pikiran khususnya presepsi dan ingatan terlibat di dalamnya, dari definisi ini
kiranya dapat dilihat bahwa menemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan
utama membaca dan bukan mengenai huruf-huruf.
Diperjelas
oleh pendapat Smith (ginting 2005) bahwa membaca merupakan suatu proses
membangun pemahaman dari teks yang tertulis
2.2 TUJUAN MEMBACA
Membaca hendaknya mempunyai tujuan,
karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami
dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan.(Farida Rahim,2009)
Tujuan membaca mencakup:
1.
Kesenangan
2.
Menyempurnakan membaca nyaring
3.
Menggunakan strategi tertentu
4.
Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik
5.
Mengaitkan suatu informasi baru dengan informasi yang
telah diketahuinya
6.
Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis
7.
Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi
8.
Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan
informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan
mempelajari tentang struktur teks
9.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik
Menurut Waples (1967), dalam
eksperimennya ia menemukan tujuan membaca itu meliputi :
1. Mendapat alat tertentu (Instrumental effect), yaitu membaca untuk tujuan
memperoleh sesuatu yang bersifat praktis, misalnya cara membuat masakan, cara
membuat bola , dan sebagainya.
2. Mendapat hasil yang berupa prestise (prestifge effect), yaitu membaca
dengan tujuan ingin mendapat rasa lebih (self image) dibandingkan orang lain
dalam lingkungan pergaulannya. Misalnya, seseorang akan merasa lebih bergengsi
bila bacaannya majalah-majalah yang terbit diluar negeri.
3. Memperkuat nilai-nilai pribadi atau keyakinan, misalnya membaca untuk
mendapat kekuatan keyakinan pada partai politik yang kita anut, memperkuat
keyakinan agama, mendapat nilai-nilai baru dari sebuah buku filsafat, dan
sebgainya.
4. Mengganti pengalaman estetik yang sudah usang, misalnya membaca untuk
tujuan mendapat sensai-sensai baru melalui penikmatan emosional bahan bacaan
(buku cerita, novel, roman, biografi, dan sebagainya).
5. Membaca untuk menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan, atau penyakit
tertentu.
2.3 JENIS-JENIS
MEMBACA

Membaca
nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada
orang lain. Karena tujuan utamanya mengkomunikasikan isi bacaan, maka si
pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan suara nyaring
lambing-lambang bunyi bahasa saja, melainkan juga dituntut harus mampu
melakukan proses pengolahan agar pesan-pesan atau muatan makna yang terkandung
dalam lambing-lambang bunyi bahasa tersebut dapat tersampaikan secara jelas dan
tepat oleh orang-orang yang mendengarnya.

Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan
secara luas. Pada siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki
baik jenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca
ini sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas
kepada para siswa yang mengikutinya.
Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca yakni:
Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca yakni:
1.
Membaca Survey
Membaca
survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran
umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh
karena itu, dalam perakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah
bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang
beserta pidatonya, judul, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar
buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah
membaca sebenarnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.
2.
Membaca
Sekilas
Membaca
sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak
dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan
memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara
cepat. Atau membaca skimming dapat diartikan sebagai keterampilan membaca yang
diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.
3.
Membaca Dangkal
Membaca
dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman
yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca
jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan
atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan
jenis bacaan ringan.. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca
dangkal ini dilakukan dengan santai.

Membaca
intensif, merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama.
Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari
bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya
untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Jenis membaca intensif antara lain:

Membaca
ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks
bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang
digunakan oleh si penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap paragraf.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap paragraf.

Membaca
pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami
standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta
pola-pola fiksi.

Membaca
kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang
hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.

Membaca
ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh
serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan
(1986:56) membaca idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari
jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan: (a) mengapa hal itu
merupakan judul atau topik yang baik; (b) masalah apa saja yang dikupas atau
dibentangkan dalam bacaan tersebut; (c) hal-hal apa yang dipelajari dan yang
dilakukan oleh sang tokoh.

Membaca
bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar
daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu
saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.

Membaca
sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan
kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan
kepentingan pengkajian.

Ø Membaca
Literal
Membaca
literal meruapakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang
tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi
yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna
yang lebih dalam lagi, yakni makna yang tersirat.
Ø Membaca
Kritis
Membaca
kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang
hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan
belaka. Dengan membaca kritis pembaca akan dapat mencamkan lebih lama terhadap
apa yang dibacanya dan dia pun akan empunyai kepercayaan diri yang lebih mantap
daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir kritis.
Ø Membaca
Kreatif
Membaca
kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari
pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan lewat jalan mengidentifikasi
ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah
didapatkan.
Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat-kiat tertentu. Selain itu, kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.
pembaca dapat dikatakan pembaca kreatif andaikan memenuhi kreteria berikut: (1) Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada saat menutup buku; (2) mampu menerapkan hasil untuk kepentingan hidup sehari-hari; (3) munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai; (4) hasil membaca berlaku sepanjang masa; (5) mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan; (6) mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang tekah dibaca.
2.4 MEMBACA
SEBAGAI SEBUAH PROSES
Membaca bukanlah suatu
kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan suatu sintesis berbagai proses yang
tergabung ke dalam suatu sikap pembaca yang aktif. Proses membaca yakni membaca
sebagai proses psikologi, membaca sebagai proses sensori, membaca sebagai proses
perseptual, membaca sebagai proses perkembangan, dan membaca sebagai proses
perkembangan keterampilan.
Sebagai proses psikologi membaca itu perkembangannya akan dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya psikologi pembaca, seperti intelegensi, usia mental, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, bahasa, ras, kepribadian, sikap, pertumbuhan fisik, kemampuan persepsi, tingkat kemampuan membaca.
Membaca sebagai proses sensoris mengandung pengertian bahwa kegiatan membaca itu dimulai dengan melihat. Stimulus masuk lewat indra penglihatan mata. Setelah dilakukan pemaknaan atau pengucapan terhadapnya. Pernyataan “membaca sebagai proses sensoris” tidak berarti bahwa membaca merupakan proses sensoris semata-mata. Banyak hal yang terlibat dalam proses membaca dan ketidakmampuan membaca bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang bisa bekerja sendiri-sendiri atau secara serempak.
Membaca sebagai proses perseptual mengandung pengertian bahwa dalam membaca merupakan proses mengasosiasikan makna dan interpretasi berdasarkan pengalaman tentang stimulus atau lambang, serta respons yang menghubungkan makna dengan stimulus atau lambang tersebut. Membaca sebagai proses perkembangan mengandung arti bahwa membaca itu pada dasarnya merupakan suatu proses perkembangan yang terjadi sepanjang hayat seseorang. Kita tidak tahu kapan perkembangan mulai dan berakhir. Sedangkan proses membaca sebagai perkembangan keterampilan mengandung arti membaca merupakan sebuah keterampilan berbahasa (language skills) yang sifatnya objektif, bertahap, bisa digeneralisasikan, merupakan perkembangan konsep, pengenalan dan identifikasi, serta merupakan interpretasi mengenai informasi.
2.5 FUNGSI-FUNGSI MEMBACA
Kegiatan membaca mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas,
membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya ilmiah,
tesis, skrifsi , dll.
2. Fungsi pemacu kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakan diri kita untuk berkarya
didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata.Contoh buku ilmiah,
bacaan sastra.
3. Fungsi praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam
kehidupan, misal : teknik memotret, cara merawat tanaman, resep membuat masakan
dan minuman, dll.
4. Fungsi religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas
budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
5. Fungsi informative
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan.Contoh :
dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang
sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur diri, mengadakan tamasya yang
mengasyikan.Contoh : novel-novel, cerita humor, karya sastra, dll.
7. Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempuyai fungsi sosial yang tinggi manakala dilaksanakan
secara lisan atau nyaring. Dengan demikian, kegiatan membaca tersebut langsung
dapat dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan
befikir. Contoh : pembacaan berita, pengumuman, dll.
8. Fungsi pembunuh sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang
waktu, mengisi waktu luang.Contoh : membaca majalah, surat kabar, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
v Membaca
dalam arti sederhana adalah menyuarakan huruf atau deretan huruf yang berupa
kata atau kalimat
v Tujuan membaca
mencakup kesenangan, menyempurnakan membaca nyaring, menggunakan strategi
tertentu, memperbaharui pengetahuan, mengaitkan suatu informasi baru dengan
informasi yang telah diketahui, memperoleh informasi untuk laporan,
mengkonfirmasi atau menolak prediksi, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
spesifik.
v Jenis-jenis
membaca meliputi membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca ekstensif,
membaca intensif, membaca literal,membaca kritis dan membaca kreatif.
v Membaca
bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan suatu sintesis berbagai
proses yang tergabung ke dalam suatu sikap pembaca yang aktif. Proses membaca
yakni membaca sebagai proses psikologi, membaca sebagai proses sensori, membaca
sebagai proses perseptual, membaca sebagai proses perkembangan, dan membaca
sebagai proses perkembangan keterampilan.
3.2 SARAN
Membaca
merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan
para pembaca mengenai hal-hal yang sebelumnya belum diketahui ataupun sudah di
ketahui. Untuk itu, semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah minat para
pembaca untuk lebih giat dan lebih sering dalam membaca serta meningkatkan
kreatifitas para pembaca dalam berbahasa.
Buatlah dengan menggunakan kalimat sendiri, pelajari cara menyadur dari tulisan orang lain. secera keseluruhan sudah bagus.
BalasHapusdaftar pustakanya tidak ada....
BalasHapusbisa di masukan daftar pustakanya..
BalasHapus